Kanada, menjadi salah satu wilayah yang menarik selama masa berlangsung perang saudara di Amerika Serikat, 1861-1865. Wilayah yang dikenal sebagai milik Inggris ini menentang perbudakan tetapi tidak sepenuhnya mendukung masuk bagian (wilayah utara) Amerika Serikat. Dalam perang saudara ini, berhadapan negara-negara bagian di wilayah Utara (Union) dengan negara-negara bagian di wilayah Selatan (Konfederasi). Kanada yang dikuasai Inggris, menjadi wilayah yang netral.
Sebagian besar warga Kanada khawatir terhadap kemungkinan pecah perang di Union yang bisa menarik wilayah Kanada masuk bagian AS. Pecahnya perang di Union, juga bisa menjadikan Kanada sebagai tempat persembunyian agen-agen Konfederasi.
Pada pembahasan rahasia selama Februari 1864, Kongres Konfederasi mengesahkan RUU yang memberikan kewenangan sabotase terhadap kepemilikan musuh melalui darat atau laut. RUU ini kemudian menjadi dasar bagi penempatan agen-agen Konfederasi di wilayah Kanada. Mereka adalah para perwira militer dan politisi, dan disebut sebagai Konspirator. Para Konspirator menjalani peran publik dan bertugas mempengaruhi kelompok-kelompok masyarakat di Union
Meskipun secara umum Union bersatu dalam menghadapi Konfederasi, tetapi banyak organisasi massa rahasia yang berbeda. Knights of the Golden Circle dan Sons of Liberty adalah dua di antaranya. Knights of the Golden Circle, berkepentingan bagi wilayah selatan dan bersikap anti Union. Sedangkan Sons of Liberty, berkepentingan bagi kemerdekaan wilayah Utara dan menentang Konfederasi yang masih mendukung adanya perbudakan.
Salah satu yang menarik dari rencana sabotase yang dilakukan para konspirator adalah operasi “pembebasan” tawanan di dua kamp besar tawanan perang milik Union di kepulauan Jonhson, dekat Sandusky, Ohio dan Fort Douglas di Chicago. Dua kamp besar tawanan perang ini tidak jauh dari perbatasan Kanada.
Operasi rahasia ini diawali oleh rencana penyerangan para konspirator yang akan keluar dari Kanada, mengambil alih kapal uap di Danau Erie dan menggunakannya sebagai kapal perang serta menguasai kapal perang USS Michigan yang menjaga danau Union.
Mendengar rencana penyerangan ini, Konfederasi bersiap menyerang Pulau Jonhson, membebaskan ribuan tahanan di sana dan mempersenjatai mereka. Di sisi lain, para tentara Konfederasi bergabung dengan Sons of Liberty yang akan mengambil alih wilayah itu dan memaksa Union menuntut perdamaian.
Berbagai sabotase lain juga dilakukan oleh para konspirator di berbagai wilayah Union. Para agen Konfederasi berpakaian sipil menyusup ke desa-desa, merampok bank, memotong kabel telegram, membakar stasiun kereta api dan berkampanye untuk pembebasan tawanan perang untuk kemudian dipersenjatai.
Sebagian besar operasi sabotase itu berlangsung di wilayah-wilayah yang dekat dengan perbatasan Kanada. Para pelaku sabotase juga merupakan agen-agen Konfederasi yang ditanam di Kanada. Operasi sabotase terakhir diketahui Kanada pada 1864: sebuah operasi menggelincirkan kereta api Union, dekat Buffalo, yang membawa tawanan Konfederasi. Operasi ini mengalami kegagalan. Dan ketika para agen kembali ke Kanada, mereka berhasil ditangkap, diadili dan dihukum sebagai mata-mata dan gerilyawan. (INTELIJEN, edisi 6/VII/2010 - rubrik “Operasi”)
Joe DSI
