Headlines News :

Detektif Swasta akhirnya menjadi solusi korban MH370


Tak Ada Kemajuan Pencarian, Keluarga Korban MH370 Makin Frustasi


Kerabat penumpang Malaysia Airlines MH370 asal China semakin frustrasi atas misteri hilangnya pesawat tersebut.

Pencarian pesawat Boeing 777 itu terus berlanjut di selatan Samudera Hindia, 10 bulan setelah pesawat menghilang dengan 239 penumpang dan awak kabin.

Menteri Transportasi Malaysia mengatakan, sekitar 26% dari area pencarian prioritas di Samudera Hindia selatan, sejauh ini, telah ditelusuri.




























Tetapi beberapa anggota keluarga telah mengambil kesempatan itu untuk mencari jawaban dengan menyewa detektif swasta dan mendekati pihak berwenang di Cina serta di luar negeri.

Pensiunan Hu Xiuqin, 63 tahun, kehilangan putranya, menantu dan cucunya di pesawat MH370.

"Staf di kantor Malaysia Airlines Beijing tak melakukan apa-apa unutk kami. Kami telah mengirimkan begitu banyak surat melalui kantor itu yang berisi permintaan kami, tapi kami belum menerima jawaban satu pun," keluhnya.

Beberapa anggota keluarga tersebut mengaku, mereka sempat ditahan oleh polisi China hampir selama 24 jam.

ABC mengikuti beberapa dari mereka yang pergi ke Kementerian Luar Negeri China untuk meminta jawaban.

Ada lebih banyak polisi dari biasanya dan petugas di sana berulang kali mencoba untuk menghentikan kunjungan yang direkam tersebut.

Kemudian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China tidak menjawab pertanyaan tentang tuduhan penahanan polisi, tetapi menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk menyelesaikan pencarian MH370.

"Kami sepenuhnya memahami perasaan anggota keluarga. Kami akan terus mencari pesawat dan tidak akan menyerah,” kata juru bicara Hong Lei.


' Tekanan mentalnya begitu besar ’

Dalam sebuah pernyataan, Malaysia Airlines mengatakan, pihaknya tak ‘memiliki anggaran atau merencanakan satu upaya-pun’ untuk mengurus keluarga korban.

Tapi anggota dari jaringan pendukung informal memiliki sedikit niat untuk menerima dana 50,000 dolar yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan itu.

Mereka yang berada dalam kelompok itu curiga akan niatan perusahaan tersebut dan mengapa tragedi ini bisa terjadi.

Jiang Hui adalah pakar telekomunikasi yang ibunya berada di pesawat MH370 yang hilang.

"Tekanan mentalnya begitu besar, tak ada rutinitas lagi dalam hidup saya. Saya mendapat dukungan dari pihak lain yang juga kehilangan anggota keluarga di pesawat itu," kemukanya.

Pusat Koordinasi Pencarian yang berada di Australia memperkirakan untuk menyelesaikan sebagian besar pencarian bawah laut MH370, sekitar bulan Mei.



Sumber  :   http://www.jpnn.com/

Lanjutan... Jakarta Tenggelam 2.

Diprediksi Jakarta Tenggelam
Ibu Kota Disarankan Pindah

(CiriCara.com) – Hingga saat ini tanah di Jakarta masih terus mengalami penurunan atau amblas. Bahkan, selama 1 tahun penurunan tanah di Jakarta rata-rata mencapai lebih dari 25 cm. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pun memprediksi Jakarta tenggelam 25 tahun lagi. Menanggapi prediksi tersebut, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya menyarankan agar ibu kota dipindah ke kota lain. “Kalau 25 tahun lagi Jakarta tenggelam, pindahkan saja ibu kotanya,” katanya, seperti dikutip dari detik..com, Senin (1/4/2013). 

Menurut Barth, sapaan akrab Balthasar, kemungkinan Jakarta tenggelam bisa dicegah asalkan pemerintah berani mengambil sikap tegas mengenai tata ruang kota. Barth menilai tata kota di DKI Jakarta saat ini perlu dibenahi kembali. “Pemerintah DKI harus tegas melaksanakan tata kota, tapi kalau tata kota sulit diatur, pindahkan saja ibu kotanya,” ujar Barth di acara Rakornas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Air Tanah LIPI memprediksikan Jakarta akan tenggelam 25 tahun lagi jika air tanah di Jakarta tak kunjung diperbaiki. 

Pasalnya, air tanah yang dipakai secara berlebihan nantinya akan habis dan membuat sebuah rongga di dalam tanah yang akan mengakibatkan tanah menjadi amblas. Menurut LIPI, krisis air tanah di Jakarta bisa dicegah dengan cara membuat sumur resapan. Nantinya sumur resapan ini akan berfungsi sebagai recharge untuk mengisi ulang air tanah yang sudah dipakai. Sumur resapan juga dinilai lebih menguntungkan dibanding deep tunnel. Masyarakat Jakarta juga diminta agar lebih bijak lagi dalam menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menghemat penggunaan air tanah bisa mencegah Jakarta tenggelam lebih.























-----------------------------------------

Tahun 2050 Jakarta Diprediksi Tenggelam


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wilayah Jakarta diprediksikan akan tenggelam pada 2050 sehingga pemerintah disarankan untuk segera melakukan upaya antisipasi, salah satunya dengan membangun dam, kata seorang guru besar. "Pemerintah Indonesia bisa mengadopsi sistem perairan seperti di Negara Belanda yakni dam sebagai upaya mengantisipasi tenggelamnya ibukota," kata Guru Besar Oseanografi Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Safwan Hadi dalam diskusi Ikatan Sarjanan Oseanologi Indonesia (ISOI) dengan wartawan di Kantor Menko Kesra, Jakarta, Jumat.

Safwan Hadi menjelaskan, pada 2050, air yang menggenangi Jakarta bisa mencapai setengah meter. "Jakarta rawan genangan pada 2050 dan ketinggian air bisa mencapai setengah meter dan itu baru dari pemanasan global saja, belum dari badai dan aktivitas pasang surut," katanya. Ia menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian, pada saat ini terjadi penurunan permukaan tanah di Jakarta sebesar 12 centimeter per tahun karena beban bangunan dan pengambilan air tanah.

Menurut dia, empat kecamatan di wilayah Jakarta Utara yang rawan tergenang air adalah Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok dan Cilincing. "Empat kecamatan tersebut merupakan wilayah di Jakarta yang paling rawan," kata Safwan. Karena itu, kata dia, pemerintah disarankan untuk mengadopsi sistem perairan seperti di Belanda, yakni pembuatan dam dan tanggul-tanggul untuk mencegah masuknya air laut ke darat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga disarankan untuk segera melakukan reklamasi pantai seperti yang sudah direncanakan selama ini.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan kekhawatiran terhadap akan tenggelamnya ibukota Jakarta bisa diminimalisir atau dihilangkan sama sekali. Dia mengatakan, berdasarkan hasil penelitian yang dihimpun oleh ISOI pada 2100 seluruh wilayah di Jakarta terancam terendam air dengan ketinggian antara 40 hingga 50 cm. "Karenanya pemerintah harus segera melakukan berbagai upaya antisipasi," katanya.

----------------------------------------------------------



Rawan Amblas, Jakarta Terancam Tenggelam
Sebagian besar Kota Jakarta diprediksi akan tenggelam atau ditelan laut pada 2050

Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, amblas 






Senin, 20 September 2010, 00:02 WIB

VIVAnews – Amblasnya jalan RE Martadinata sepanjang 103 meter, Jakarta Utara merupakan peringatan bagi pemda Jakarta. Bahkan, para pakar dan aktivis lingkungan sudah mengingatkan ancaman lebih besar terhadap Jakarta, khususnya Jakarta Utara. “Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) sudah memperingatkan Jakarta akan tenggelam jika Pemda Jakarta tidak peduli dengan pembangunan yang mengabaikan lingkungan,” ujar Selamet Daroyni, direktur Keadilan untuk Perkotaan Institut Hijau Indonesia kepada VIVAnews.com di Jakarta, 19 September 2010.

Peringatan itu disampaikan kepada Pemda DKI Jakarta sejak awal 2008. Isinya: Sebagian besar Kota Jakarta diprediksi akan tenggelam atau ditelan laut pada 2050. Penyebabnya, permukaan tanah terus menurun, banjir rob atau air laut pasang kerap menerjang, banjir kiriman rutin datang, proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut, serta arus laut yang bersifat merusak (abrasi). “Kami perkirakan sebagian Jakarta mulai tenggelam pada 2030,” kata Selamet. Perkiraan ini bisa terjadi bila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak segera mengantisipasi. Apalagi, hampir 50 persen wilayah Jakarta sangat rawan amblas, khususnya Jakarta Utara.

Amblasnya Jalan RE Martadinata, menurut dia, adalah salah satu pertanda buruk. Tanda buruk lainnya yang sudah pernah terjadi adalah banjir rob besar yang menenggelamkan jalan tol Bandara Soekarno-Hatta pada 2008, jebolnya Situ Gintung setahun kemudian, dan tahun ini banyaknya tanggul jebol. Itu termasuk jebolnya tanggul penahan air sepanjang 115 meter di bantaran saluran Kanal Barat yang terletak di jalan Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan beberapa hari lalu.

http://fokus.news.viva.co.id/news/re...arta-tenggelam

--------------------------------------------------------


Khayalan    ARTIS  tentang Jakarta 15-25 tahun ke depan ...


 Jakarta 2010

























 Jakarta 2030

























masih...  Jakarta 2030


































Jakarta 2050
























Indahkan IbuKoTa Indonesia di Luar JAWA ....




Sumber  :  http://www.kaskus.co.id/

Ancaman Jakarta Tenggelam 2050 itu NYATA !!!


Tahun 2050
Semanggi - JL. Jend. Sudirman akan Jadi Pantai [gantikan Bali]



" Air Terus Disedot, Permukaan Tanah Jakarta Terus Menurun "


PENURUNAN permukaan tanah di Jakarta terus menurun tanpa bisa dikendalikan. Setiap tahun, permukaan tanah Jakarta menurun antara 18-26 cm. Dengan penurunan tersebut, Jakarta yang sudah rawan banjir semakin terancam oleh luapan air. Maklum, penurunan tersebut juga dibarengi dengan kenaikan permukaan air laut Jakarta sebesar 5 sampai 8 mm per tahun akibat pemanasan global. Akademisi Teknik Lingkungan Fajultas Teknik Universitas Indonesia Firdaus Ali mengungkapkan hal itu kepada INDOPOS, kemarin. ”Dalam skenario pesimistis, pada 2050 mendatang Semanggi diprediksi akan menjadi bibir pantai Jakarta.

Sebaliknya, pada tahun yang sama dalam skenario optimistis, bibir pantai Jakarta akan terbentuk di kawasan Harmoni,’’ kata Firdaus. Pria berkacamata ini menjelaskan, skenario pesimistis yang diungkapkan adalah kondisi Jakarta tanpa ada usaha mengantisipasi penurunan permukaan tanah. Sedangkan skenario optimistis adalah penurunan permukaan tanah yang dibarengi dengan sejumlah upaya antisipasinya. Firdaus menambahkan, bentuk konkret penurunan permukaan tanah yang berkolaborasi dengan peningkatan permukaan air laut Jakarta bisa terlihat di kawasan Jakarta Utara. Di kawasan ini, setiap tahun, tanpa hujan, genangan akibat rob terus terjadi.

Cakupan wilayah rob akan semakin meluas jika tidak ada upaya pencegahan serius. Bukti lainnya, kawasan rawan banjir dan genangan yang dari tahun ke tahun tidak pernah menunjukkan tren penurunan. ”Masalahnya tidak sederhana dan harus diselesaikan oleh semua pihak terkait dan masyarakat secara bersama- sama,’’ tandas pria yang juga menjadi anggota Dewan Sumber Daya Air Jakarta ini serius. Salah satu faktor yang memperparah penurunan permukaan tanah Jakarta adalah eksploitasi air tanah. Menurut Firdaus, pengambilan air tanah menyebabkan terbentuknya rongga-rongga di bawah tanah yang menjadi jalan bagi air asin di lapisan bawah tanah naik. ”Saya tegaskan, ini bukan soal entrusi air laut.

Tidak benar ada entrusi air laut yang sudah mencapai Monas. Yang benar, akibat eksploitasi air tanah, lapisan air asin yang ada di bawahnya kemudian naik ke atas,’’ bebernya. Cakupan air asin di lapisan bawah tanah Jakarta berada di wilayah yang sangat jauh dari pantai Jakarta saat ini. Pada masa empat ribu tahun yang lalu, pantai Jakarta berada di kawasan Ciputat.

---------------------------------


Ancaman Jakarta Tenggelam 2050 Itu Nyata (Ilustrasi: Okezone) Ancaman Jakarta Tenggelam 2050 Itu Nyata JAKARTA – Sebagian wilayah Jakarta akan tenggelam pada 2050. Hal itu bisa terjadi jika pemerintah dan instansi terkait tidak melakukan tindakan apa-apa.

"Kalau kita di sini hanya diam saja, sebagian dari ibu kota negara kita Jakarta dan simbol Jakarta (Monas) tahun 2050 akan tenggelam. Monas ini bukan arti tenggelam, tapi akan banjir di wilayahnya," ucap Menteri Perekonomian Chairul Tanjung (CT), di Muara Baru, Jakarta, Kamis (9/10/2014).

Menurut CT, hal ini dikarenakan semakin turunnya permukaan tanah serta naiknya air laut karena perubahan iklim. Untuk itu, pembangunan Giant Sea Wall ini cukup membantu untuk mencegah banjir di wilayah Jakarta khususnya banjir rob di utara Jakarta.

"Jakarta adalah ibu kota kita. Pasti pemerintahan dan ekonominya berpusat di sini. Bayangkan kalau Jakarta itu karena setiap tahun tanahnya turun dan naiknya air laut karena iklim, daerah yang tenggelam akibat air laut juga pasti bertambah," ujarnya.

CT berharap, dengan diresmikannya Giant Sea Wall tahap pertama ini, dapat menanggulangi masalah yang terjadi di Jakarta terutama untuk Jakarta kawasan Utara. "Doakan saja, ini baru tahap A, masih ada beberapa tahap lagi yang akan kita kerjakan," tukasnya






Es Kutub Mencair Tiga Kali Lebih Cepat

DAMPAK pemanasan global semakin terasa di Kutub Utara. Kemarin (30/11) Daily Mail mengutip pernyataan sejumlah pakar soal percepatan mencairnya lapisan es di Greenland dan Antartika. Jika dibandingkan dengan situasi pada 1990-an, kini pencairan lapisan es di kutub tiga kali lebih cepat. Kabarnya, lapisan es kutub yang mencair itu cukup untuk menciptakan laut baru. Sejak 1992, mencairnya lapisan es kutub membuat ketinggian air laut bertambah lebih dari satu sentimeter. 

Kontribusi tersebut merupakan seperlima di antara total penambahan ketinggian air laut sampai sekarang. Sebanyak 2/3 es yang mencair itu berasal dari Greenland dan sisanya dari Antartika. "Lapisan es Greenland menyusut signifikan," terang Ted Scambos, pakar dari National Snow and Ice Data Center, dalam jurnal ilmu pengetahuan Kamis lalu (29/11). Meski sama-sama menyusut, lapisan es Kutub Utara jauh lebih cepat mencair dibandingkan Kutub Selatan. Salah satu alasannya, lapisan es di Kutub Utara lebih luas daripada Kutub Selatan.

Andrew Shepherd, pakar dari University of Leeds sekaligus pemimpin penelitian, mengatakan, pihaknya sangat terbantu pencitraan satelit dalam saat melakukan riset. Menurut dia, foto satelit tentang lapisan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan relatif akurat. "Penelitian ini sukses berkat dukungan komunitas sains internasional dan bantuan pencitraan satelit," terangnya. Tanpa bantuan foto dari satelit, kata Shepherd, timnya mustahil bisa mengetahui kondisi terkini dua kutub bumi. Terutama, kondisi lapisan esnya. Meski sejumlah besar studi menyebutkan bahwa pencairan lapisan es mendatangkan lebih banyak manfaat daripada bahaya, Shepherd menyebut pencairan yang terlalu cepat itu tidak normal. Waleed Abdalati, pakar sains NASA, mengatakan bahwa pencairan lapisan es yang sangat cepat tersebut harus segera disikapi dengan bijaksana. "Ketika peta lapisan es bumi berubah, kita harus lebih siap untuk menghadapi kemungkinan apa pun pada masa mendatang," tegasnya.

----------------------------------------------------------

2000 
Pulau Indonesia 
Lenyap !!!


Perubahan iklim terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50-100 tahun. Meskipun perlahan, dampaknya sebagaian besar permukaan bumi menjadi panas. Berikut merupakan data-data dari IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change) yang menggambarkan kondisi perubahan iklim yang terjadi saat ini bahwa telah terjadi kenaikan suhu rata-rata sebesar 0,76 derajat Celcius antara periode 1850 – 2005, 11 dari 12 tahun terakhir (1995-2006) merupakan tahun-tahun dengan rata-rata suhu terpanas sejak dilakukan pengukuran suhu pertama kali pada tahun 1850. Kenaikan permukaan air laut global rata-rata sebesar 1,8mm per tahun antara periode 1961 – 2003. serta telah terjadi kekeringan yang lebih intensif pada wilayah yang lebih luas sejak tahun 1970an, terutama di daerah tropis dan sub-tropis.



Karena naiknya suhu bumi bisa mencairkan es di daerah kutub. Menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), dalam 100 tahun terakhir telah terjadi peningkatan air laut setinggi 10-25 cm. Sementara menurut laporan Greenpeace, diperkirakan pada tahun 2100 mendatang akan terjadi peningkatan air laut setinggi 19-95 cm. Peningkatan air laut setinggi 1 meter akan mengakibatkan hilangnya pulau atau daratan di dunia sebagai contoh hilangnya daratan Mesir 1%, Belanda 6%, Bangladesh 17,5% dan 80%atol di kepulauan Marshall serta tenggelamnya pulau-pulau di, Fiji, Samoa, Vanutu, Jepang, Filipina, serta Indonesia. Hal ini berarti puluhan juta orang yang hidup di pesisir pantai harus mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.



Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (2009), daerah pesisir dan pulau kecil yang akan tenggelam 100 tahun lagi dari sekarang meliputi daerah seluas 475.905 hektar atau rata-rata kehilangan lahan/ pulau sebesar 4,76 hektar per tahun. Perubahan iklim akan membawa bencana bagi 41 juta orang Indonesia yang tinggal di daerah pesisir dengan ketinggian di bawah 10 meter. Tenggelamnya tambak ikan dan udang di Karawang dan Subang telah mengakibatkan kerugian sebesar setengah juta dollar Amerika. Kenaikan muka air laut telah menenggelamkan 26 ribu kolam ikan di daerah aliran sungai (DAS) Citarum. Suhu laut yang meningkat telah merusak terumbu karang di Bali Barat dan Kepulauan Pari pada kejadian El-Nino tahun 1997-1998.



Perubahan iklim yang hingga kini belum bisa teratasi dengan baik dinilai dapat mengancam keberadaan pulau-pulau di Indonesia. Saat ini saja, berdasarkan data yang dihimpun Indonesia Maritime Magazine, jumlah pulau telah banyak berkurang dari 17.504 pulau menjadi 17.480 pulau. Ini artinya, sudah 24 pulau hilang dari permukaan bumi dan jika tidak segera diantisipasi, tidak menutup kemungkinan, pada tahun 2030, Indonesia akan kembali kehilangan sekitar 2.000 pulau lagi. Ancaman ini, kata Sahala Hutabarat, disebabkan panasnya suhu udara yangn mengakibatkan kutub es perlahan tapi pasti mencair dan air laut pun berangsur mengalami kenaikan.


“Selain banyak pulau yang musnah, permukaan laut akan naik secara signifikan. Bisa dibayangkan berapa besar kehilangan dan penderitaan yang ditanggung bangsa kita,” imbuhnya. Menurut Sahala, pemerintah harus secepatnya meminimilisir kemungkinan terimbas dampak perubahan iklim melalui pola pendekatan baik dari sisi sumberdaya manusianya, lingkungan maupun penataan aktifitas ekonomi.

“Yang terpenting juga ke depan diharapkan para pemangku kepentingan dalam menjalankan perannya akan memiliki pijakan bersama dalam upaya pengelolaan sumber daya alam dan adaptasi perubahan iklim, memperkuat keberdayaan warga dan daerah sesuai dengan karasteristik ekositem, problemantika dan tantangan daerah kepulauan,” imbuhnya.

Subandono Diposaptono seorang pakar kelautan dari KKP mengatakan bahwa laju kenaikan rata-rata paras muka laut Indonesia itu dipengaruhi oleh enam faktor, tetapi tidak didominasi perubahan iklim. Menurut dia, data kenaikan paras muka laut di Indonesia diambil beberapa instansi. Dari pemantauan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional diperoleh data di Jakarta, Semarang, Jepara, Batam, Kupang, Biak, dan Sorong yang angkanya 5-10 mm per tahun.

Hasil penelitian Institut Teknologi Bandung memperlihatkan laju kenaikan paras laut di Belawan 7,83 mm per tahun, Jakarta 4,38 mm, Semarang 9,27 mm, dan Surabaya 5,47 mm per tahun. Pemantauan Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk Panjang, Lampung, menunjukkan laju kenaikan 4,15 mm per tahun.Menurut Subandono, kenaikan paras muka laut sebagai dampak perubahan iklim hanya dipengaruhi dua proses, yaitu pencairan es di kutub dan proses pemuaian air laut akibat pemanasan global. Seluruhnya ada enam faktor penyebab, katanya.

Faktor-faktor lainnya, lanjutnya, adalah meliputi dampak perubahan kerak bumi akibat aktivitas tektonik penurunan tanah akibat gempa atau aktivitas seismik dan pemampatan tanah akibat kondisi tanah yang labil.Selain itu, ada penurunan tanah akibat aktivitas manusia, misal pengambilan air tanah, ekstraksi gas dan minyak, atau pembebanan dengan bangunan.

Faktor keenam, yaitu adanya variasi akibat fluktuasi iklim seperti fenomena La Nina yang membawa aliran air hangat dari Samudra Pasifik ke Indonesia, kata Subandono. Menurut dia, enam faktor penyebab kenaikan paras muka laut itu penting diketahui untuk menetapkan agenda adaptasi dan mitigasi.


Tanda-tanda Jakarta akan tenggelam sudah Nampak ....

Banjir rob jumat, 14 Juni 2013 di Jalan Gunung Sahari Terendam Rob Setinggi 60 Cm. Puluhan kendaraan berjalan perlahan saat melintasi banjir karena rob di Jalan Gunung Sahari, Mangga Dua, Jakarta Utara, Jumat, (14/6). Ketinggian air di depan WTC Mangga dua arah ke kawasan Senen ini mencapai 50-70 cm. Banjir rob juga merendam permukiman warga di kawasan pademangan. Mereka mengeluhkan genangan rob yang sudah 1 minggu belum surut. Sementara air yang menggenangi lingkungan mereka berwarna hitam pekat dan berbau.


























Lalu lintas di sekitar Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat macet parah. Luapan banjir rob mengakibatkan jalan di depan Mangga Dua Square tergenang setinggi 20 Cm, Rabu 30 Januari 2013.























Banjir Rob melanda jalan di depan ITC Mangga Dua, Jumat (14/6/2013).Jalan Gunung Sahari, tepatnya di seberang WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, masih tergenang luapan air laut (rob) setinggi 60 cm. Kendaraan yang terpaksa melintas harus lajunya sehingga muncul kemacetan.























Berlanjut...


Sumber : metro.news.viva.co.id

Sejarah Detektif Swasta


Dari Legenda Inggris sampai Fiksi Asia













Tidak banyak orang tahu sejak kapan cerita sepak terjang detektif swasta pertama kali muncul di dunia, apalagi di Indonesia. Namun demikian, dalam beberapa catatan hasil penelusuran di internet, profesi detektif swasta pertama kali muncul di Inggris pada abad ke-18 ketika Sir John Fielding, seorang hakim dan aktivis terkenal pada zaman itu mendirikan suatu organisasi bernama 'Thief Takers' atau penangkap pencuri bersama rekan sejawatnya Henry Fielding.

Sebagai detektif swasta, John dan Henry bekerja independen dengan mamatok tarif bagi orang-orang yang ingin memakai jasanya. Kisah kedua orang ini banyak ditulis dalam beberapa cerita sejarah Inggris, misalnya dalam buku; The First English Detectives : The Bow Street Runners and the Policing of London, 1750-1840 yang ditulis J. M. Beattie. Kemudian dalam buku; The Detective as Historian: History and Art in Historical Crime Fiction karya Ray Browne dan Lawrence.

John Fielding lahir pada 16 September 1721 dan meninggal pada 4 September 1780. Dia merupakan seorang hakim Inggris terkenal dan tokoh perubahan. Meskipun dia mengalami kebutaan dalam sebuah kecelakaan angkatan laut pada usia 19 tahun, John mendirikan bisnis Thief Takers sendiri dan belajar hukum dengan Henry yang waktu itu menjabat sebagai kepala Jaksa. John diangkat asisten pribadi Henry pada 1750. 

Thief Takers ini merupakan kelompok bayaran yang pekerjaannya menerima order menjalankan surat perintah untuk melakukan penyelidikan, penangkapan dan sekaligus melakukan pekerjaan investigasi. Upaya mereka terbukti berhasil pada zaman itu dalam mengurangi kejahatan dan kekacauan publik di Inggris. 

Kemampuan John menganalisis sesuatu memang hebat. Dia jeli, sehingga bisa membantu Henry membasmi pencuri hingga kasus-kasus korupsi yang sedang melanda Inggris. Legenda kedua orang ini memang popular, sehingga menginspirasi para penegak hukum di negerinya Ratu Elizabeth itu.

Mereka meningkatkan kompetensi para pengadil dalam menjalankan sistem peradilan di London. Keduanya juga yang pertama kali membentuk kepolisian profesional dan mendirikan dasar-dasar departemen kriminal di kepolisian London. Ketika Henry meninggal pada 1754, John diangkat hakim di tempatnya. Dia menjadi terkenal sebagai "Blind Beak" dan disebut-sebut mampu mengenali tiga ribu penjahat melalui suara-suara mereka. 

Dia juga terus mengembangkan gagasannya tentang pencegahan kejahatan dan ketenagakerjaan, membantu untuk menemukan suaka bagi gadis-gadis yatim di Lambeth pada 1758. Ia dianugerahi gelar bangsawan pada 1761. Cerita legendaris John dan Henry banyak menginspirasi pendirian detektif swasta berikutnya hingga menginspirasi para novelis dalam membuat cerita-cerita detektif fiksi pada era sesudahnya. 

Ada banyak novel fiksi tentang detektif ini, misalnya paling legendaris adalah cerita Sherlock Holmes, tokoh detektif fiksi rekaan Sir Arthur Conan Doyle, seorang pengarang dan dokter berkebangsaan Skotlandia. Holmes yang menyebut dirinya sebagai "detektif konsultan" ini dikenal akan ketajaman penalaran logis, kemampuan menyamar dan keterampilannya dalam menggunakan ilmu forensik untuk memecahkan berbagai kasus.

Cerita Holmes pertama kali muncul pada tahun 1887 menjadi tokoh dalam empat novel dan 56 cerita pendek. Novel pertama bercerita tentang "Penelusuran Benang Merah" dimuat di Beeton's Christmas Annual pada 1887. Sementara itu, novel kedua berjudul: Empat Pemburu Harta, dimuat di Lippincott's Monthly Magazine pada 1890. Tokoh ini semakin populer setelah cerita pendeknya dimuat secara berseri di The Strand Magazine, diawali dengan Skandal di Bohemia pada 1891 yang berlanjut sampai 1927 dengan tambahan dua novel. Novel dan cerita pendek tersebut berlatar waktu tahun 1880-an hingga 1914.

Hampir semua cerita petualangan Holmes dinarasikan oleh sahabat karibnya, dokter John H. Watson, kecuali dua yang diceritakannya sendiri, misalnya dalam cerita berjudul: Kasus Prajurit Berwajah Pucat dan Misteri Surai Singa. Cerita Sherlock Holmes ini juga sudah beberapa kali dibuat film. Sementara itu, di Asia cerita detektif fiksi juga banyak dibuat dalam bentuk novel dan komik, misalnya detektif Conan karangan Aoyama Gosho dan City Hunter karya Tsukasa Hojo.

Lalu bagaimana di Indonesia? Istilah Detektif ini juga sudah tidak asing. Bahkan beberapa kali juga di film-kan, contohnya dalam film komedi Warkop (Dono, kasino dan Indro) yang pernah jadi detektif partikelir (swasta) dalam film "Pintar-Pintar Bodoh". Kemudian film Ali Topan Anak Jalanan yang diadopsi dari novel karangan Teguh Esa. Ali topan sering terlibat penyelidikan beberapa kasus, misalnya penculikan anak kecil sehingga jadilah dia semacam detektif partikelir.


Pertanyaannya, 
apakah di Indonesia butuh Detektif Swasta ???



Sumber : MERDEKA.COM
 
Support : Copyright © 2020. - - All Rights Reserved