Headlines News :

Pemicu Perselingkuhan


6 Hal Pemicu Perselingkuhan


Ilustrasi perselingkuhan dalam perkawinan. (sumber: visualphotos) 
Perselingkuhan bisa bermula dari banyak hal, karena urusan seks, bisa pula bermula dari keinginan untuk memper
baiki masalah yang ada di hubungan awal. 

Perselingkuhan umumnya penanda ada yang salah di hubungan pertama. Menurut majalah Psychologies, setidaknya ada 6 hal yang memicu perselingkuhan. Berikut ini adalah beberapa masalah mendalam pada hubungan  dan bisa mengarah ke perselingkuhan:


1. Fobia konflik

Hal ini berawal dari kedua pasangan yang takut untuk berargumen. Masing-masing cenderung berjalan ke arah pendapatnya masing-masing ketimbang mencari jalan tengah/terbaik untuk menyelesaikan masalah utamanya. Ini terjadi karena keduanya takut menghadapi konflik/berargumen.

Masalah utama dari hubungan seperti ini adalah, keduanya enggan berbagi pandangan, artinya, sama-sama tidak ingin mengeluarkan isi hati, alhasil, level keintiman dalam hubungan pun menurun. 

Lama-kelamaan, hubungan pun menjadi seperti rutinitas dan tidak dibuat segar dengan dialog-dialog relevan. Tak heran, masing-masing pun merasa kesepian. 

Mengutarakan isi pikiran dan pendapat yang bisa memicu konfrontasi membuat masing-masing merasa takut, hingga pada akhirnya, salah satu atau keduanya merasa ingin mencari keintiman dengan orang lain. 

Umumnya, orang yang mencari hubungan di tempat lain akan bertingkah ceroboh dengan harapan akan ketahuan, karena dengan begini, ia dan pasangan akan dipaksa melihat kembali ke hubungan. Ketika kedua sisi mengambil tanggung jawab atas pengabaian konflik, ada kesempatan bagus untuk saling belajar cara baru dan otentik untuk menjalin hubungan lagi dari awal. 

Prospek kesembuhan hubungan: Baik.


2. Fobia kerentanan

Kebalikan dari pasangan yang fobia konflik, pasangan dengan fobia kerentanan justru sangat sering berargumen. Bagi keduanya, konflik adalah cara untuk menjaga kontak/komunikasi dengan satu sama lain. Namun, argumen yang dijalani umumnya bukan debat yang sehat, keduanya sebenarnya terlalu takut untuk membuka diri dan menunjukkan kerentanan diri. 

Utamanya, masing-masing berusaha untuk menunjukkan dirinya yang lebih benar dan berusaha keras membuktikan pendapat pasangannya itu salah. Hal ini akan membawa hubungan berjalan layaknya sandiwara, bukannya hubungan penuh keintiman. 

Karena takut terlihat rentan, maka masing-masing berusaha menutupi salah satu bagian dalam diri, dan ini akan membuat masing-masing merasa kesepian, dan berujung pada perselingkuhan. 

Meski bila berlarut-larut, hubungan ini akan berakhir pada perpisahan, namun bila dikenali sedini mungkin dan disadari masing-masing sedang bermain "Saya benar, kamu salah", mereka bisa melepas sandiwara dan mendulang kembali keintiman. 

Prospek kesembuhan hubungan: Baik-bagus. 


3. Tidak mampu menjalin keintiman

Ini adalah bentuk lain dari fobia kerentanan. Individu yang berselingkuh menyadari adanya keburukan serta kerumitan dari hubungan jangka panjang, setelah unsur kebaruan dan tahap idealisasi lewat, kemudian ia akan melirik orang lain. 

Begitu siklus hubungan jangka panjang berulang; kebaruan, tahap idealisasi, lalu kerumitan dalam menjaga hubungan, maka ia akan melihat orang lain lagi. 

Tipe ini cenderung mengalami hal berulang dan seakan tak ada hentinya mencari orang baru, hingga pada akhirnya menyadari, ketidakmampuan mereka untuk menjalin keintiman jangka panjanglah yang menciptakan perselingkuhan dan putus hubungan berkali-kali. 

Prospek kesembuhan hubungan: Baik-buruk.


4. Imej diri berbeda

Individu yang berselingkuh ini tipe yang membayangkan diri sebagai sosok dari keluarga sempurna dan pasangan sempurna. Bayangan diri sebagai suami/istri dan orangtua sempurna sangat penting baginya. Namun di saat bersamaan, mereka juga mencintai selingkuhannya. 

Awalnya, mereka tak pernah berencana untuk berselingkuh, dan melihat perselingkuhan yang berjalan seakan "terjadi begitu saja". 

Imej dirinya sebagai pasangan yang ideal dan orangtua yang baik amat penting bagi mereka, tetapi yang sulit untuk mereka lihat adalah kedalaman perasaan mereka terhadap pasangan yang utama. 

Pasangan yang pertama (suami/istri) seringkali dilihat sebagai orang yang seharusnya mereka cintai, ketimbang orang yang benar-benar mereka cintai. Setelah bertahun-tahun berusaha menjalani pernikahan, orang ini akan terbuai dengan asmara baru. Masalahnya, orang ini masih menikah dan melihat dirinya sebagai bagian dari keluarga sempurna. 

Tipe perselingkuhan seperti ini biasanya cukup cerdas dalam menyembunyikan perselingkuhannya. Seringnya, Perempuan Idaman Lain (PIL) atau si Lelaki Idaman Lain (LIL) itu akan mencoba menghubungi si istri/suami yang diselingkuhi supaya bisa membuat hubungan perselingkuhannya berjalan lebih lanjut.

Umumnya, si individu yang berselingkuh enggan keluar dari rumah/pernikahannya dan baru benar-benar keluar dari rumah bila si pasangan utamanya sudah mengusir. 

Prospek kesembuhan hubungan: Baik-buruk. 


5. Pecandu seks

Bila si peselingkuh adalah pecandu seks, hal ini berakar dari masalah pribadi dan bukan dari masalah dengan hubungan atau pasangannya. Prospek kesembuhan hubungan ini cenderung kecil. 

Adiksi terhadap seks tidak seperti adiksi terhadap alkohol atau judi. Pecandu seks cenderung merasa ksong dan menggunakan adiksinya untuk merasa "penuh" dan diterima secara sementara, karena kekosongan dalam diri tak pernah terpenuhi, mereka akan terus mencoba mengisinya dengan seks. 

Umumnya, pasangan dari individu dengan kecanduan seks akan mengabaikan selingkuhan-selingkuhan pasangannya, baik secara sadar maupun tidak. Hal ini bisa terjadi karena si pasangan berpikir, "Saya bukan siapa-siapa tanpa kamu", atau ada hubungannya dengan bagaimana mereka ingin dilihat/dinilai orang lain. 

Prospek kesembuhan hubungan: Tergantung tingkat toleransi suami/istri dari si pecandu seks. Si pecandu jarang mengubah siapa dirinya kecuali mereka sangat termotivasi. 


6. Ingin keluar dari hubungan

Perselingkuhan tipe ini umumnya datang dari upaya untuk membuat individu yang tidak berselingkuh mengakhiri hubungan. Perselingkuhannya bisa bermula sebagai pengalihan atas sakit dari perpisahan. 

Perselingkuhan ini bisa sebagai penguatan untuk mengatakan hubungan pernikahan sudah berakhir, masalah awalnya bisa macam-macam, contohnya masalah komunikasi atau lainnya. 

Perselingkuhan semacam ini umumnya dinilai orang lain sebagai penyebab perceraian, tetapi ini bisa terjadi karena salah satu pasangan sudah menganggap hubungannya sudah berakhir, lalu ia dengan segera mencari orang lain. Seringkali, pasangan pernikahan semacam ini datang ke terapi pernikahan karena individu yang berselingkuh berharap terapis bisa menghapus rasa sakit yang dialami pasangannya, supaya ia bisa lari dari hubungan utamanya dengan lancar. 

Prospek kesembuhan hubungan: Tak ada harapan. 

Benarkah Wanita Selingkuh untuk SEKS ???


Dulu ada anggapan wanita berselingkuh karena cinta. Tapi kini anggapan itu berubah seiring tren perselingkuhan. Kini wanita berselingkuh untuk seks.
Seperti dikutip dari time of india, cinta, gairah, uang, kesepian atau balas dendam – sering menjadi pembenaran mengapa wanita tidak setia kepada suami dan pacar. Lalu mengapa tidak ada alasan karena hubungan seksual dalam daftar itu?
Itu karena wanita dianggap lebih matang emosionalnya ketimbang hanya memikirkan urusan badaniah sehingga dia bersedia mencurangi hubungan cinta yang tulus dengan pasangannya.
Hal itu apalagi seperti dibuktikan dalam kasus perselingkuhan bintang film Twilight,Kristen Stewart dari kekasihnya Robert Pattison hanya demi Rupert Sanders, yang 19 tahun lebih tua, sudah menikah dan memiliki dua anak.
Meski awalnya tak terendus motif perselingkuhan itu, namun belakangan sebuah foto-foto mesra yang melibatkan fisik keduanya ketika tengah di dalam mobil, tersebar di media dan menjadi bukti bahwa ada dorongan seksual yang melatari hubungan keduanya.
Akhirnya, Kristen pun mengakui bahwa ia telah menyerah pada godaan. Namun hingga kini masih banyak para penggemarnya yang bertanya-tanya apakah benar seorang Stewart rela menodai kisah cintanya dengan Pattison yang dianggap adalah kisah asmara paling sempurna hanya untuk menikmati beberapa saat hubungan fisik dengan Sanders.
Jika Anda berpikir bahwa kecurangan untuk mendapatkan seks selalu menjadi hak prerogatif seorang pria, pikirkan lagi. Bukan hanya pria yang bisa melakukan itu, kini wanita pun juga punya alasan yang sama.
Selain karena perasaan cinta, hubungan seksual yang misalnya tidak memuaskan atau tidak lagi romantis dengan pasangan sebelumnya, seringkali menjadi alasan mengapa wanita menjalin hubungan dengan pria lain. Karena menjanjikan nafsu yang murni! Dan akan naif jika Anda berpikir hanya selebriti saja atau wanita petualang dan memiliki gaya hidup yang berbeda yang sanggup melakukan ini.
Anda seorang ibu rumah tangga atau bahkan yang sibuk bekerja pun bisa berpotensi berselingkuh.
Dan mengapa ini terjadi?
Psikiater Dr Anjali Chabria, berkata, "Perempuan kini menjadi lebih agresif. Dulu ada pemikiran bahwa hanya pria yang melakukan selingkuh karena seks, namun sekarang Anda harus mengesampingkan pemikiran itu, karena wanita pun bisa melakukan hal yang sama."
Wanita memiliki keinginan itu, hanya saja keinginan itu ada di bawah sadarnya, dan baru benar-benar di lakukannya jika memang dia sudah tidak bisa menahan godaan, menurutnya, seks adalah sama pentingnya, seperti cinta.

INVESTIGASI PERSELINGKUHAN

Selalu ada yang berlimpah penyelidikan perselingkuhan bersamaan berlangsung di seluruh masyarakat. Banyak negara, agama dan budaya perselingkuhan ejekan dengan beberapa negara mengesahkan undang-undang untuk memberikan hutang pada tertipu pada pasangan dalam suatu kesatuan pernikahan. Namun, terlepas dari hukum, ostracizing budaya dan agama, dll kegiatan dan orang-orang yang menikmati adalah konstan. Kegiatan ini mempengaruhi tidak hanya peserta tetapi dalam banyak kesempatan pihak ketiga inklusif dari pasangan, orang dekat lainnya dan kadang-kadang anak-anak. Salah satu pendukung yang paling efektif yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang dirugikan dipengaruhi oleh perselingkuhan adalah detektif swasta berpengalaman dalam menyelidiki kegiatan tersebut. Ini adalah penyelidikan yang sangat halus yang hasilnya dapat mempengaruhi kehidupan, keuangan baik keberadaan dan masa depan individu. Akibatnya, proses seleksi, kualifikasi dan pengalaman para detektif swasta yang dipilih adalah hal yang terpenting untuk meningkatkan rasio keberhasilan dicapai dalam melakukan dan mendokumentasikan temuan penyelidikan.

Detektif swasta umumnya mahir dalam beberapa bidang spesialisasi.

Mereka mungkin kompeten dalam banyak bidang, tetapi mahir dalam bidang terutama lebih sedikit. Jika salah satu daerah kemahiran adalah penyelidikan perselingkuhan efektivitas penyelidik swasta tersebut sangat ditingkatkan dan integritas, kualitas dan hasil memberikan nilai yang lebih tinggi untuk harga layanan dibayar. Proses ini tergantung pada informasi yang dikumpulkan dalam asupan kasus; informasi tentang orang yang diduga kecurangan sangat penting untuk menetapkan parameter kasus, misalnya nama, gambar terakhir, perubahan aktivitas, waktu belum ditemukan, kendaraan deskripsi (jika ada), identitas mitra dicurigai penghubung (jika diketahui), dll Penyelidikan ditentukan pula oleh anggaran yang ditetapkan oleh klien juga. Hal ini menentukan berapa jam investigatif dapat dialokasikan termasuk waktu pengawasan, pemeriksaan latar belakang (jika ada) dan kegiatan lain-lain yang diperlukan untuk memfasilitasi penyelidikan

Sehubungan pengamatan dari kegiatan berikut sangat membantu dalam memutuskan apakah kecurigaan Anda memiliki pahala dan penyelidikan surat perintah lebih lanjut.
  1. Rekanan telah menjadi tertutup tentang kegiatan sehari-hari.
  2. Blok terhitung dari waktu ketika Anda tidak dapat mencapai atau menemukan pasangan.
  3. Meningkatkan perhatian terhadap penampilan dan perawatan, mungkin reflektif untuk bergabung dengan gym, sekarat atau mencabut rambut, dll
  4. Kegiatan komputer telah meningkat dan online kegiatan sejarah selalu dihapus.
  5. Rahasia penggunaan ponsel; meninggalkan keberadaan Anda ketika terlibat dalam percakapan, menurunkan suara, perubahan nada, dll
  6. Perubahan aktivitas seksual biasanya mencerminkan hal-hal baru kurang atau memperkenalkan.
  7. Jarak emosional dan pengurangan perhatian dan keprihatinan.
  8. Kebiasaan belanja telah berubah; biaya belum ditemukan atau item, bersembunyi dari tagihan kartu kredit atau penurunan disposable income.
  9. Diskusi dan rencana untuk masa depan dengan pasangan tidak termasuk Anda.
  10. Peningkatan menghabiskan waktu dengan teman dan pengurangan menghabiskan waktu dengan Anda.
Adanya kegiatan ini tidak meyakinkan berarti bahwa pasangan Anda adalah kecurangan; mungkin ada beberapa alasan mendukung mereka. Namun, kehadiran beberapa kegiatan mungkin memerlukan penyelidikan untuk mengetahui alasan untuk perubahan perilaku. Meskipun menarik untuk memulai penyelidikan sendiri dianjurkan untuk meminta jasa seorang penyidik ​​perselingkuhan pihak ketiga yang kompeten swasta untuk memanfaatkan teknik industri, peralatan dan pengetahuan tentang apa yang secara hukum dibolehkan untuk menemukan jawaban yang Anda cari. Jawaban berpotensi akan memberikan informasi yang Anda perlu memutuskan untuk membubarkan hubungan, memulai dialog atau mencari konseling untuk mengatasi masalah yang menyebabkan perselingkuhan. Ini pada akhirnya dapat memberikan wawasan yang diperlukan untuk memfasilitasi penutupan hubungan ternoda.

PEMBERANTASAN KORUPSI ???



Mimpi di siang bolong, itulah gambaran yang mungkin bisa diwakilkan pada harapan warga-negara di negeri ini untuk menghilangkan korupsi yang telah jadi musuh bersama. Jangankan warga-negara yang memiliki tingkat pendidikan dan kemampuan beragam, para penegak hukum pun, sesungguhnya tak terlalu bisa dandalkan untuk membereskan masalah ini.

Simak saja, bagaimana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan pemberantasan korupsi di negeri ini, lembaga anti korupsi ini hanya mampu melakukan proses penindakan pelaku korupsi dan tak lebih. Meski begitu, penduduk Indonesia haruslah tetap mengapresiasi kerja-kerja yang telah dilakukan komisi ini.

KPK memang telah berhasil menjebloskan banyak koruptor ke penjara, di antaranya adalah hakim, jaksa, polisi, pejabat negara lainnya, pengusaha sebagai mitra mereka, bahkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Tapi uniknya, hukuman itu tak banyak berpengaruh, karena korupsi tetap saja berlangsung secara massif, bahkan hingga kini.

Dari sekian banyak kasus penindakan korupsi oleh KPK, kemudian berujung pada dibuihnya para koruptor itu, maka sebagian besar merupakan kasus yang bermula dari sebuah proyek di instansi pemerintah atau proyek dengan dana dari Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Kini pertanyaannya adalah, mengapa korupsi ini justru lebih banyak terjadi dalam pelaksanaan proyek-proyek instansi pemerintah? Memang tak mudah menjawabnya, tapi yang pasti, sedari awal dalam proyek-proyek pemerintah itu, telah ‘dirancang’ menjadi sarana bancakan uang bagi banyak pihak.

Bila dana APBN pada 2012 sekitar Rp 1,400 triliun, bisa dibayangkan berapa besarnya uang yang telah dirancang untuk dijadikan bancakan bagi pihak-pihak tertentu. Jika sepuluh persen saja uang tersebut dikorupsi, maka nilainya setara dengan Rp 140 triliun, angka yang sangat besar sekali.

Bagi pebisnis proyek pemerintah dengan dana APBN, tentu akan sangat paham sekali, bagaimana mereka harus banyak berdamai dengan keinginan orang dalam (orang instansi pemerintah). Jika seorang pengusaha tak bisa melakukan ini, maka ia akan mendapatkan banyak kesulitan, baik untuk mendapatkan atau menyelesaikan sebuah proyek.

Seorang pebisnis muda sumber INTELIJEN menyatakan bahwa dalam setiap proyek dengan dana APBN, pasti ada korupsi yang dilakukan. Karena sangat kecil kemungkinannya, orang dalam tidak meminta ‘haknya’ ketika sebuah proyek pemerintah dilaksakan seorang pengusaha.

Apalagi sedari awal, orang dalam telah mempersiapkan segalanya, termasuk dalam tahap awal perencanaan sebuah proyek dan besaran dana yang dibutuhkan. Karena alasan tertentu, seperti nilai tukar uang atau kurs, inflasi dan lain sebagainya, maka dana sebuah proyek akan membengkak dari kebutuhan dasar dana yang sesungguhnya.

Kelebihan dana dari kebutuhan dasar inilah yang kemudian dijadikan bancakan orang dalam instansi pemerintah. Sedangkan pengusaha tak punya pilihan lain kecuali menerima itu semua demi kelangsungan usahanya dan orang-orang yang bekerja padanya.

Hal-hal seperti ini seharusnya jadi prioritas bagi penegak hukum dan instansi pemerintah untuk duduk bersama mencari jalan keluar agar korupsi benar-benar bisa diminimalisir atau bahkan mungkin dihilangkan di Indonesia. Bila celah yang memberi kesempatan bagi koruptor untuk menjalankan aksinya masih saja terbuka lebar, maka sesungguhnya ada yang tidak nyambung dalam strategi pemberantasan korupsi di negeri ini.

Tanpa membereskan persoalan hulu di mana celah korupsi itu dipahat, maka keberadaan penegak hukum, seolah-olah hanya jadi fatamorgana saja. Atau sepertinya, KPK memang hanya kebagian peran menjadi super hero saja, yakni sebuah peran yang sesungguhnya hanya sebuah imajinasi dari banyak mansusia di dunia ini. INTELIJEN

 
Support : Copyright © 2020. - - All Rights Reserved