Headlines News :
Home » , » Pakar IT ITS ini Ungkap Sebab Aksi Hacker Surabaya Pembobol Ratusan Situs Internasional Terungkap

Pakar IT ITS ini Ungkap Sebab Aksi Hacker Surabaya Pembobol Ratusan Situs Internasional Terungkap



SURABAYA - Tiga orang hacker, pelaku peretasan ditangkap oleh Polda Metro Jaya dan FBI di Surabaya terkait peretasan situs internasional di berbagai negara, salah satunya Amerika Serikat.

Mereka adalah KPS (21), NA (21) dan ATP (21). Ketiganya merupakan mahasiswa S1 Sistem Informasi di STIKOM Surabaya angkatan 2015.

Mereka diketahui anggota organisasi Surabaya Black Hat, sebuah organisasi kepemudaan di bidang IT berbasis di kota Surabaya.

Polisi mengaku masih mencari tiga pelaku lain yang belum tertangkap.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyebutkan, pihaknya terus bekerja sama dengan Internet Crime Complaint Center (IC3), dalam menyelesaikan kasus ini.

IC3 adalah badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat (DOJ), Federal Bureau of Investigation (FBI).

Polisi menceritakan, proses penangkapan tiga pelaku ini bermula dari pusat pelaporan kejahatan di New York, Amerika Serikat.

Menurut laporan, puluhan sistem di berbagai negara rusak.

Setelah ditelusuri, pelakunya menggunakan IP Address yang berada di Indonesia, tepatnya Surabaya.

Menurut Pakar Informatika sekaligus Dosen Teknik Informatika ITS Surabaya, Baskoro Adi Pratomo, dalam melancarkan aksinya, pelaku hacking memang bisa dilacak melalui IP Address.

Nah, melacak IP Address gampang-gampang susah. Susahnya ketika mereka menyebunyikan IP atau menggunakan IP orang lain untuk aksi hacking.

"Bisa saja pelaku lain yang belum ditangkap tidak bisa dilacak IP-nya karena hal itu," ujarnya, mengungkap kemungkinan.

Dosen yang sedang melanjutkan studi S3 di Inggris ini menerangkan, ketika IP Addres bisa dilacak, maka informasi detail bisa didapatkan.

Kalau sudah ketahuan IP Addressnya pasti diketahui informasi yang lebih terperinci.

"Misalnya di mana rumah atau lokasi saat aksi tersebut dilakukan, dilakukan pada jam berapa saja, itu bisa diketahui detile," tegas Baskoro Adi Pratomo.

TRIBUNJATIM.COM
Share this article :
 
Support : Copyright © 2020. - - All Rights Reserved