Headlines News :
Home » , » Curiga Anak Kerap Menangis sebelum Sekolah, Ibu Selipkan Perekam Suara di Tas, Kaget Dengar Hasilnya

Curiga Anak Kerap Menangis sebelum Sekolah, Ibu Selipkan Perekam Suara di Tas, Kaget Dengar Hasilnya


Kandy Escotto dan Aaron

Wanita ini selipkan perekam suara di tas sekolah anaknya, kejadian tak terduga terungkap.

Sekolah jadi tempat bagi anak-anak, tak hanya untuk belajar, tapi juga mengembangkan diri.

Guru jadi sosok penting dalam membantu para siswa berkembang di sekolah.

Tapi, berbeda dengan apa yang dialami seorang siswa bernama Aaron ini.

Anak berusia 5 tahun tersebut bersekolah di Banyan Elementary School, Westchester, Amerika Serikat.

Namun, pada akhir tahun 2017, ibu Aaron menangkap ada yang tak biasa pada putranya.

Wanita bernama Kandy Escotto tersebut menyebut anaknya tak mau mengerjakan pekerjaan rumah, melansir Miami Herald.


Tak sampai di situ saja, nilai Aaron di sekolah mulai menurun.

Anak laki-laki tersebut juga menangis saat akan berangkat sekiolah.

Pada suatu hari, sepulang dari sekolah, Aaron tiba-tiba mengatakan hal terduga pada sang ibu.

"Ibu, aku anak nakal," ucapnya.

Kandy bingung dan bertanya pada Aaron siapa yang mengatakan hal itu padanya.

Aaron mengatakan bahwa itulah yang guru ucapkan saat dirinya tak mengerjakan tugas.

Tahu apa yang dialami anaknya, Kandy tak tinggal diam dan langsung datang ke sekolah.

Kandy mengatakan bahwa ia menduga guru Aaron lah yang jadi penyebabnya.

Guru yang bernama Rosalba G. Suarez (33) adalah pengajar senior yang baru saja mendapat penghargaan 'Guru Terbaik'.

Kepala sekolah mengatakan bahwa Kandy tak bisa menuduh tanpa bukti.

Akhirnya, Kandy mengambil langkah lebih lanjut.


Diam-diam, ia meletakkan perekam suara di tas sekolah anaknya, melansir Local10.

Wanita asal Florida Selatan ini merekam selama 32 jam dalam 4 hari dan mendapat hasil tak terduga.

Ternyata sang guru memperlakukan Aaron dengan tidak baik hingga memanggilnya 'pecundang'.

"Dia menunjuknya, dia menyalahkannya, dia mempermalukannya di depan seluruh kelas," jelas Kandy pada Miami Herald.

Dalam rekaman yang ditunjukkan pengacara Kandy, sang guru berulang kali mengucapkan kalimat tak pantas.

"Aku kasihan pada ibunya. Aku bersungguh-sungguh. Dia agak bermasalah," ucap sang guru.

Kandy tak menyangka, sang guru mengolok-olok dirinya di depan putranya.

"Tidak ada anak 5 tahun yang bisa mengalaminya."

Saat Aaron tak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan sang guru, bocah tersebut kembali terdengar direndahkan.

"Aaron tidak tahu... Aku masih tidak tahu apa yang harus kukatakan pada ibumu. Dia membuatku gila."

Pihak sekolah akhirnya diberi tahu soal rekaman ini di awal Juli 2018.


Kandy juga sempat menemui Rosalba terkait kejadian ini.

Namun, guru yang disebut tak punya kasus sepanjang karir ini menyangkal pernah melakukan hal tersebut.

Meski marah atas apa yang menimpa putranya, Kandy ingin kasus tersebut diselesaikan di meja hijau.

Menurut pengcaranya, rekaman yang Kandy bisa menjadi bukti ilegal karena sekolah dianggap sebagai ruang publik.

Dia juga meminta pengacaranya untuk mengirim surat laporan ke distrik sekolah agar investigasi bisa dilakukan.

Tak mau anaknya terus menderita, Kandy akhirnya memindahkannya.

"Aku memindahkannya dari kelas lain karena aku tak mau di terus menderita."

Kandy mengungkap bahwa kini Aaron yang nilainya sempat turun sudah mulai mendapat nilai baik.

Kandy dan pengacaranya ingin melanjutkan kasus ini dan meminta pertanggungjawaban.

Sebelumnya, peristiwa seperti ini juga pernah terjadi.

Seorang ibu yang memiliki anak pengidap autisme menyelipkan perekam suara ke sekolah.

Akhirnya, diketahui bahwa putranya diperlakukan semena-mena oleh gurunya karena keterbatasan yang ia miliki. 

Share this article :
 
Support : Copyright © 2020. - - All Rights Reserved