Headlines News :
Home » , , » Ciptakan Aplikasi Pencari Lokasi Tambal Ban

Ciptakan Aplikasi Pencari Lokasi Tambal Ban



TAMBAL BAN - Harimas Rizqi menunjukkan tampilan aplikasi TambalBan Jogja ciptaannya. Aplikasi tersebut memetakan titik-titik jasa tambal ban di Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

YOGYAKARTA – Bagi pengendara kendaraan bermotor di Yogyakarta, terutama sepeda motor, tragedi ban bocor merupakan suatu fenomena yang kerap dihadapi. Keberadaan kios tambal ban pun sangat membantu dalam kondisi tersebut.

Namun, sulit menemukan jasa tambal ban yang masih aktif buka pada malam hari. Padahal musibah ban bocor tak kenal waktu. Dari pemikiran itulah lahir apliksi TambalBan Jogja karya Harimas Rizqi Listiyana. "Hampir setiap saya jalan-jalan, pasti bertemu pengendara yang menuntun sepeda motor karena ban bocor," ujar Harimas.

Melihat kebutuhan tersebut, mahasiswa tingkat akhir D3 jurusan Komputer dan Sistem Informasi Universitas Gadjah Mada itu menciptakan TambalBan Jogja, sebuah aplikasi yang bekerja pada sistem opreasi Android.

Melalui TambaBan Jogja, pengguna bisa melihat di mana saja kios tambal ban pada tampilan peta Yogyakarta, lengkap dengan panduan jalur yang bisa ditempuh dari posisinya saat itu.

Wilayah aplikasi tersebut mencakup Kota Yogyakarta dan sekitarnya, meliputi kawasan dengan ring road sebagai batas selatan dan barat, serta kawasan Janti di timur dan kompleks kampus UGM di utara.

Untuk mengumpulkan data lokasi kios tambal ban, Harimas berkeliling di wilayah yang dituju. Mengendarai sepeda motor bersama kekasihnya, Harimas menemukan sekitar 180 titik kios tambal ban sepeda motor dan 20 sampai 30 titik tambal ban mobil.

Saat menemukan jasa tambal ban, Harimas akan mencatat koordinat bujur dan lintang berdasarkan perangkat Global Positioning System (GPS) di telepon genggamnya. Data tersebut ia olah, serta memadukannya dengan peta di Google Map.

Selain peta lokasi tambal ban, aplikasi tersebut juga menyediakan sejumlah tips berkendara dan nomor-nomor darurat yang bisa langsung terhubung dari dalam aplikasi. Perlu waktu tiga bulan untuk menyempurnakan aplikasi tersebut, di luar satu bulan awal masa pengumpulan data titik lokasi tambal ban.

Harimas mengaku rela menempuh segala kerepotan tersebut demi alasan sosial. Tidak ada motivasi mencari uang. Karena itu, selain gratis untuk diunduh dan digunakan, ia juga tidak memberikan spot iklan pada TambalBan Jogja. "Saya sendiri sering kesal kalau harus menutup tampilan iklan saat menggunakan aplikasi, jadi saya tahu persis rasanya," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai masinis kereta api itu.

Ia menceritakan, untuk pengetahuan mengenai dasar-dasar bahasa pemrograman ia dapat dari materi perkuliahan. Sementara untuk menyusun hingga terbentuk sebuah aplikasi yang bisa digunakan, harus ia gali secara autodidak.

Sejauh ini, sudah ada tiga aplikasi berbasis Android yang diunggah Harimas. Selain TambalBan Jogja, ada pula Saku Pramuka yang mendigitalisasi buku saku Pramuka, serta Wisata Jogja yang memetakan objek wisata di Yogyakarta. Fungsinya mirip TambalBan Jogja. Perbedaannya ada pada obyek apa yang dipetakan, sesuai penamaan masing-masing. 



SUMBER  :  http://www.tribunnews.com
Share this article :
 
Support : Copyright © 2020. - - All Rights Reserved