Headlines News :
Home » » JIS Kerahkan Detektif Tiga Negara

JIS Kerahkan Detektif Tiga Negara

"  This school has had good credibility so far, 
but, in fact, it is rotten inside  "


Jakarta International School (JIS) punya cara sendiri untuk menyelesaikan kasus kekerasan seksual yang menimpa muridnya. Tak hanya mengandalkan kerja aparat kepolisian, sekolah yang mengenakan biaya ratusan juta rupiah ke muridnya itu juga membentuk tim investigasi sendiri yang didukung Kedutaan Amerika Serikat, Australia, dan Inggris. 

Kepala JIS Timothy Carr menyatakan, upaya investigasi internal tersebut dimaksudkan untuk mencegah kejadian serupa. ”Hasil investigasi yang dilakukan tim kami itu akan memberikan petunjuk apa yang harus kami lakukan,” ungkapnya dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta.

Selain membentuk tim investigasi internasional, JIS melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keamanan. Misalnya memasang kamera CCTV di area toilet sejak 24 Maret lalu. Ketinggian pintu toilet juga diubah untuk meningkatkan visibilitas anak-anak ketika sedang menggunakan toilet. ”Kami sudah langsung memindahkan seluruh karyawan bagian kebersihan PT ISS dari sekolah dan kini karyawan semuanya baru,” tegas Timothy.



Dia juga membantah penilaian ada upaya menghalangi orang tua korban melaporkan kejadian itu ke polisi atau publik. Timothy juga menyebutkan, pihak JIS telah menawarkan bantuan pelayanan medis dan psikologis kepada korban.  
              
Sayangnya, inisiatif JIS itu malah disesalkan aparat kepolisian. Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto mengatakan, perubahan lokasi kejadian bisa memengaruhi penyidikan, terutama saat melakukan rekonstruksi nanti. ”Police line juga dipasang agar sewaktu-waktu tidak diubah lagi. Dan kami telah meminta kepada pihak sekolah agar tidak mengubah kembali,” tegasnya.

Pada bagian lain, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk memperberat sanksi kepada Taman Kanak-Kanak (TK) JIS. Tak hanya harus menghentikan kegiatan belajar-mengajar, TK JIS juga dilarang menerima siswa baru tahun ajaran 2014–2015.Keputusan final itu ditentukan dalam rapat pimpinan khusus dan terbatas Kemendikbud yang dipimpin Mendikbud Mohammad Nuh kemarin. Seusai rapat, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi mengungkapkan bahwa penutupan TK JIS berlaku efektif mulai hari ini (22/4). ”Atas penutupan itu, TK JIS dilarang beroperasi hingga tahun ajaran 2014–2015,” tegas guru besar Universitas Indonesia (UI) tersebut. Keputusan itu juga disertai larangan bagi TK JIS menerima siswa baru pada awal tahun ajaran 2014–2015 yang tinggal beberapa bulan lagi.

Bagaimana nasib siswa yang saat ini sedang belajar? Reni –panggilan Lydia Freyani– menerangkan, itu tanggung jawab TK JIS. Meskipun demikian, Kemendikbud menyeru TK JIS tidak menelantarkan siswa. ”Siswa TK yang sudah ada harus dijamin menamatkan tahun pelajaran 2013–2014,” tutur dia. Tentang langkah teknisnya, Kemendikbud memasrahkan ke pihak TK JIS.

Soal dasar pemberian sanksi lebih tegas itu, Reni menjelaskan, TK JIS dinilai melanggar aturan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dan UU Perlindungan Anak. ”Terkait unsur pidananya, nanti akan dilimpahkan ke kepolisian,” tambahnya.Reni menegaskan, kasus di TK JIS tersebut menjadi titik awal di Kemendikbud untuk melakukan pembenahan pengelolaan sekolah berlabel internasional. ”Tidak hanya di jenjang PAUD, tetapi juga di pendidikan dasar dan menengah. Tidak terkecuali juga nanti di pendidikan tinggi,” paparnya. Namun, kata dia, untuk saat ini fokus Kemendikbud masih TK JIS

Menanggapi sanksi Kemendikbud, Timothy Carr berharap ada upaya lain dari kementerian tersebut. ”Kami berharap ada solusi tanpa harus penutupan,” ujarnya. Tetapi, dia tidak bisa memaksakan kehendak itu. Timothy tetap akan koopera
tif seandainya Kemendikbud benar-benar menutup operasi TK JIS. (wan/agu/c9/kim)


Sumber  :  
http://www.pontianakpost.com
Share this article :
 
Support : Copyright © 2020. - - All Rights Reserved