Headlines News :
Home » » Layanan BodyGuard

Layanan BodyGuard



Selama pelarian Nunun Nurbaetie, tersangka suap cek pelawat, dikawal bodyguard eks-marinir AS, sementara Moammar Khadafy, pemimpin Libya yang tewas tertembak pemberontak, dikabarkan memiliki jimat berupa pengawal perempuan perawan. Dengan mengesampingkan hal-hal klenik, bila selalu dikawal rasa aman memang makin jadi kebutuhan. Jasa pengawalan pun menjadi peluang bisnis menggiurkan.

Mendengar kata bodyguard, mungkin Anda akan teringat pada film berjudul "BodyGuard"  yang diperankan Whitney Houston dan Kevin Costner pada era tahun 1992. Dalam kehidupan nyata, banyak juga pemakai jasa bodyguard sebagai pengawal keamanan.

Psikolog sosial Hamdi Moeloek menilai fenomena ini terjadi lantaran masyarakat merasa bahwa jaminan keamanan yang didapatkan dari negara semakin tipis. Para penyewa menggunakan jasa bodyguard/pengawal untuk penjagaan keamanan, bahkan ada juga yang untuk prestise. Bisnis jasa bodyguard ini muncul di Jakarta, Surabaya, dan juga kota-kota lain.
BAI Management, misalnya, menyediakan jasa pengamanan atau proteksi yang meliputi layanan jasa bodyguard dalam bentuk personal. Jasa untuk pengamanan personal umumnya dipakai selebriti dalam melindingi privasinya agar tidak terganggu oleh pengagumnya, kaum eksekutif, para pejabat, serta tidak luput masyarakat umum guna melindungi dirinya maupun keluarganya dari pihak-pihak yang mungkin menjadi ancaman.

BAI Management telah berdiri sejak tahun 2001 dari inisiatif Bpk.Joevana atau sering disebut dengan Pak Joe yang akhirnya menjadi owner dalam management tersebut serta didukung langsung oleh beberapa pihak baik dari bidang keamanan, hukum, maupun beberapa pimpinan LSM. BAI Management pertama kali berdiri hanya memiliki 1 divisi yaitu Private Investigation atau kata lainnya adalah detektif swasta. Dengan berkembangnya kebutuhan klient yang beraneka ragam serta didukung dari kondisi tingkat kejahatan yang kian meningkat maka tercetuslah ide untuk menambahkan divisi baru yaitu BodyGuard hingga sekarang.

Layanan jasa keamanan tersebut bukan sekadar bisnis yang mementingkan keuntungan belaka. Ia harus bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan klien. "Menjadi seorang bodyguard tidak hanya memiliki bentuk tubuh yang bagus, tetapi juga harus memiliki keahlian bela diri," kata Bpk Joevana yang hingga kini telah menyediakan 300 personel keamanan yang tersebar dibeberapa kota besar.

Lainnya seperti G-Shock, penyedia jasa keamanan di Cirebon, juga menekankan standar kuat untuk menjadi anggota. "Paling tidak anggota harus memiliki tinggi dan berat yang ideal," jelas M Aslialimin, salah satu anggota G Shock yang akrab dipanggil dengan sebutan Arie ini.

Pengguna jasa G Shock, antara lain, artis-artis nasional yang mengadakan konser atau jumpa pers di Cirebon. "Ada juga beberapa artis yang menggunakan jasa kami, tetapi untuk kepentingan privasi. Saya tidak bisa mengatakannya," jelas pak Joe.

Permintaan jumlah bodyguard tergantung dari klien yang akan menggunakan jasanya. Untuk pengamanan satu orang standartnya diperlukan tiga orang bodyguard. Biaya penggunaan jasa keamanan bodyguard ini tergantung jumlah personel dan lama waktu pengamanan tersebut.

Pak Joe mengutip biaya Rp 40 juta untuk mengerahkan tiga orang secara penuh 24 jam per hari dalam waktu sebulan. Adapun untuk konser musik ongkosnya Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per orang. Berbeda dari BAI, G Shock menawarkan jasanya per jam. "Untuk lima jam, kita bisa menerima antara Rp 3 juta sampai Rp 5 juta," kata Arie.

Permintaan jasa bodyguard ini memang tidak tetap setiap bulannya. Lihat saja G Shock yang baru menangani 20 permintaan pengawalan sejak berdiri 2011 lalu. Adapun pak Joe setiap bulan bisa mencetak pendapatan rata-rata Rp 50 juta dari bisnis jasa keamanan ini.


Dunia Hiburan Butuh


Beberapa tahun terakhir, Indonesia rutin menyelenggarakan perhelatan musik, seperti Java Jazz, Jak Jazz, dan Java Rockin Land. Penyanyi atau grup band asing sering menjadikan negara ini bagian rangkaian tur. Tren ini ikut menyuburkan bisnis jasa pengamanan atau pengawalan (bodyguard) artis atau tamu superpenting (VVIP).




Faktor keamanan merupakan hal paling mendasar dalam dunia pertunjukan. Marcia Rahardjo, Presiden Direktur Indika Production, mengaku, “Apa pun bisa terjadi dalam sebuah pertunjukan.” Adrie Subono, Chief Executive Officer (CEO) Java Musikindo, menambahkan, semakin besar jumlah tiket yang terjual, jasa pengamanan semakin dibutuhkan.
Tidak banyak pemain di bisnis khusus ini. Erby Dwitoro, Business Development Manager P1 Force Security, mengaku sudah mengawal tak kurang dari 556 artis dan orang penting sejak berkecimpung di bisnis pada tahun 1990. “Pertama kali, kami mengawal Richard Marx,” ujarnya.
Denny, pemilik PT Garuda Satria, yang berdiri sejak 2005, menyebutkan, tiap bulan paling sedikit mengawal dua sampai tiga artis lokal dan internasional. Untuk mengawal satu artis, ia biasanya mengerahkan 10 personel. “Tiap personel dibekali dengan skill bela diri dan senjata api,” ungkapnya.
Baik Erby maupun Denny menyatakan, sebagian besar permintaan jasa datang dari event organizer (EO) ataupun promotor musik. Tapi, sering, pemain bisnis ini langsung mendapat pesanan dari artis. “Malas kalau harus berurusan dengan EO yang ternyata bermasalah dari segi pendanaan,” ujar Adi Mahfudz, Presiden Direktur PT Esa Garda Pratama.
Erby menuturkan, jasa yang diberikan meliputi pengamanan secara personal ke artis, mulai dari kamar hotel hingga di atas panggung. “Pengamanan lebih difokuskan untuk menghindari benturan atau kontak fisik antara fans dan artis,” terangnya.
Layanan ke artis luar biasanya mulai dari bandara, kegiatan di hotel, perjalanan ke venue, dan pengantaran kembali ke bandara. “Artis luar selalu mengkhawatirkan faktor keamanan di Indonesia,” terang Erby.Adi menerapkan sistem keamanan tertutup dan terbuka. “Tergantung dari permintaan,” terangnya. Sistem keamanan tertutup hanya mengamati si artis dari jarak jauh, sementara pengawasan dengan sistem terbuka dilakukan dari jarak dekat. “Setiap personel dilengkapi dengan skill bela diri, komunikasi, dan senjata api jika perlu,” ungkapnya.
Tarif sesuai dengan risiko Meski tanggung jawabnya gede, sikap ke klien harus tetap menyejukkan. “Personel pengamanan juga harus bisa menjadi teman dan kooperatif dengan si artis,” papar Erby. Tapi, “Tetap harus menjaga privacy si artis,” tambah Adi.
Tarif jasa layanan ini berbeda-beda. Erby menuturkan, fee tergantung dari tingkat kesulitan pengamanan, salah satunya diukur oleh popularitas artis. “Biasanya kami mematok tarif Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per 24 jam,” ungkap Erby. Jika event itu tur, ia biasa memasang harga paket dengan tarif tertinggi mencapai Rp 200 juta.
Denny menambahkan, makin besar risiko, makin mahal fee-nya. Tarifnya berkisar mulai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. “Paling murah untuk event sekelas kafe,” terang pria yang sering mengawal Ahmad Dhani ini.Adi menjelaskan, khusus sistem kontrak, besar fee minimal Rp 20 juta. “Kami hanya mau mengawal artis yang reputasinya bagus,” catatnya.


Keperluan Bisnis

Layanan jasa ini banyak juga dipakai bagi para klien yang ingin menjalin bisnis dengan mitra barunya yang ingin menonjolkan jatidirinya. Dalam hal ini tugas dari pengelola management boduguard adalah menyiapkan mobil mewah dan dengan didampingi oleh para bodyguard yang selalu siap melayani klien kemanapun berapa hingga proses pertemuan dengan mitra barunya tersebut selesai.
Cukup banyak pemain di bisnis ini, tapi hanya sedikit yang bertahan. Sebab, layanan ini harus pintar melihat kebutuhan klien, tak cukup hanya bermodal badan tegap. Sebagai pemakai, Marcia menuntut jasa pengamanan mampu bertindak cepat dan tepat dalam keadaan apa pun.Tak mudah mewujudkan syarat itu. “Ini bisnis kepercayaan. Sekali pemakai jasa kami kecewa, selamanya kami tidak akan dipakai lagi,” ucap Denny.


Sumber : 
http://sosok.kompasiana.com/2013/05/18/body-guard-di-indonesia-561096.html 
Share this article :
 
Support : Copyright © 2020. - - All Rights Reserved