Selingkuh dan Phone Seks Juga Disadap
Para Artis Banyak Yang Panik

GAWAT - Pengguna ponsel sebaiknya hati-hati. Sebab, ada 5.000.000 orang di
Indonesia telah disadap. Aksi penyadapan itu dilakukan oleh Australia
dan Amerika Serikat.
Aksi Australia dan Amerika Serikat (AS) menyulut kemarahan orang Indonesia. Kedua negara itu disebut-sebut telah melakukan penyadapan. Tragisnya, yang disadap bukan hanya Presiden SBY, Wapres Boediono, menteri dan para politisi tapi warga biasanya pun jadi sasaran penyadapan.
Terbongkarnya aksi penyadapan setelah dua koran di Australia dan AS yakni New York Times dan Canberra Times menurunkan berita soal jutaan pelanggan PT Telkomsel yang disadap Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia.
Canberra Times dan New York Times memuat soal bocoran dokumen rahasia dari Edward Snowden, mantan kontraktor NSA, yang kini menjadi buronan AS. Dokumen Snowden menunjukkan, dinas spionase elektronik Australia melakukan penyadapan secara massal terhadap jaringan komunikasi dan pengumpulan data yang dilakukan oleh Telkomsel.
Selain Telkomsel, pelanggan Indosat dan beberapa provider lainnya juga kena sadap. Jika ditotal ada sekitar 5.000.000 orang tersadap. Sedangkan penyadapan dilakukan lewat satelit di Indonesia melalui Shoal Bay Naval Receiving Station, fasilitas intersepsi satelit yang berlokasi dekat Darwin.
AS dan Australia juga mengakses panggilan telpon dan lalu-lintas internet yang dilakukan menggunakan kabel bawah laut yang beroperasi ke Singapura. “Konsumen harus hati-hati. Karena semua dialog di ponsel bisa kena sadap,” terang Pambagio, pemerhati kebijakan publik kepada wartawan, kemarin (18/2).
Penyadapan terhadap pelanggan kedua operator seluler tersebut bukan tanpa alasan. Data tahun 2012, ada 264 juta pelanggan Telkomsel dan Indosat. Dari 264 juta pelanggan tersebut, sebanyak 212 juta (62%) pelanggan milik Telkomsel dan 52 juta (15%) pelanggan milik Indosat.
“Jadi semua percakapan yang disadap dari korupsi, selingkuh hingga phone sex juga terdengar.” begitulah salah isi berita Canberra Times dan New York Times yang diucapkan Edward Snowden.
Ketua Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo menegaskan, Telkomsel dan seluruh provider yang disadap harus menjelaskan ke publik. “Mengapa bisa sampai disadap, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Jadi, konsumen harus hati-hati dalam berkomunikasi di ponsel,” katanya.
Pada November 2013 Australia juga telah melakukan aksi penyadapan terhadap sepuluh pejabat di Indonesia yakni SBY dan Ibu Ani Yudhoyono. Akibatnya, Indonesia memanggil Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema kembali ke tanah air. “Ini sudah sering terjadi dan harus ada tindakan tegas,” terang pakar telekomunikasi yang juga mantan Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarmo.
Mendengar adanya aksi penyadapan, para artis langsung dilanda panik. “Ini namanya merusak kepercayaan konsumen kepada provider. Masa, percakapan telpon pribadi disadap,” terang penyanyi yang juga pemain sinetron Five Fi saat dihubungi Nonstop.
Keresahan juga dialami oleh istri Gading Martin, Gisel Idol dan pedangdut Annisa Bahar. “Harusnya pemerintah bersikap tegas. Kalau mereka menyadap nanti orang yang selingkuh dan galau bisa ketahuan dong,” terang Annisa Bahar.
Sedangkan Gisel menyatakan, dirinya tidak khawatir karena percakapan dirinya di ponsel hanya seputar nyanyi. “Kalau sampai kepada kepala negara itu yang bahaya. Bisa memicu peperangan,” ungkap menantu Roy Marten ini.
Begitu juga dengan pemain sinetron Olga Lydia. “Jujur, meskipun kurang mengerti, saya pribadi merasa kesal dan takut soalnya ponsel itu kan bersifat pribadi,” keluh pemain film ‘Cinta Terhalang Tembok’.
Artis seksi Kartika Putri menambahkan, sikap AS dan Australia yang telah menyadap ponsel warga Indonesia membuat dirinya takut komunikasi lewat ponsel. “Yang pasti tidak nyamanlah. Telpon itukan urusan pribadi masa disadap juga,” protes pemeran film Nenek Gayung.
Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengancam akan menutup dua perusahaan telekomunikasi yaitu Telkomsel dan Indosat jika mereka terbukti ikut membantu upaya penyadapan. Menkominfo mengatakan hal tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
“Kalau mereka menyalahgunakan kewenangan yang ada Undang-Undang 36 Tahun 1999, mereka bisa ditutup. Juga kalau terbukti aktif membantu penyadapan yang ilegal,” ancam mantan Presiden PKS ini.
Lebih lanjut dia mengatakan leading sector dalam verifikasi kebenaran informasi tersebut berada di tangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). “Kita dalami dulu informasinya. Bisa saja informasi Snowden ini betul atau tidak. Ini kan informasinya belum tentu 100% benar,” jelasnya.
Sumber :
http://www.nonstop-online.com/2014/02/gawat-5-000-000-ponsel-orang-indonesia-disadap/